Menyaksikan
mentari terbit dari puncak gunung merupakan satu kemewahan yang tidak semua
orang bisa menikmatinya. Rute yang ekstrim, cuaca yang tidak menentu,
perjalanan yang berat, serta jauhnya jarak yang harus ditempuh dengan berjalan
kaki menjadi penghalang utama bagi sebagian orang. Namun hal ini tidak berlaku
di Gunung Nglanggeran, Patuk, Gunungkidul. Hanya memakan waktu 1 hingga 1,5 jam
pendakian, Anda akan tiba di puncak barat Gunung Nglanggeran, Gunung Gede.
Pemandangan indah yang memanjakan mata pun menyambut. Sejauh mata memandang
yang terlihat hamparan awan di ketinggian, jajaran gunung batu dengan bentuk
yang unik, perkampungan warga, serta hijaunya sawah dan ladang. Saat senja
menjelang, Kota Jogja akan terlihat laksana lautan kunang-kunang. Taburan
cahaya bintang dan gemerlap lampu kota yang terlihat dari kejauhan menjadi
pemandangan romantis bagi siapa saja yang berkemah di gunung ini.
Perjalanan
menuju puncak gunung akan melewati jalanan tanah serta lorong-lorong bebatuan
yang sempit. Apabila berangkat sore, wisatawan dapat menyaksikan matahari yang
terbenam. Selain itu, pengunjung juga perlu menggunakan
tali untuk mendaki bukit-bukit yang pendek. Ada papan petunjuk yang membuat wisatawan
tidak mudah tersesat.
Di
sekitar Gunung Nglanggeran dapat dijumpai embung yang
merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di
ketinggian sekitar 500 meter dari permukaan laut. Embung dengan luas sekitar 5.000 meter persegi
itu berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah kelengkeng, durian,
dan rambutan di sekeliling embung. Pada musim kemarau, para petani bisa
memanfaatkan airnya untuk mengairi sawah. Pengunjung bisa naik ke embung dengan tangga. Sampai di sisi embung, pengunjung bisa
melihat matahari terbenam dan melihat gunung api purba di seberang embung.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar